Dogiyai, DEIYAI WIYAI NEWS – Tokoh pemuda Mapia, Melianus Unii, menilai Panitia Khusus (Pansus) DPRK Dogiyai yang dibentuk terkait pembahasan Daerah Otonomi Baru (DOB) Mapia Raya tidak melibatkan perwakilan dari masyarakat Mapia.
Sebelumnya, Ikatan Pelajar Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) bersama Relawan Perjuangan Mahasiswa dan Rakyat Simapitowa (RPM SIMAPITOWA) menggelar aksi damai menolak DOB Mapia Raya di Kabupaten Dogiyai.
Menyikapi aksi tersebut, DPRK Dogiyai kemudian membentuk Pansus untuk membahas persoalan itu.
Menurut Melianus, sejak awal pembentukan Pansus oleh DPRK Dogiyai hingga pertemuan lanjutan di DPR Papua Tengah (DPRPT) pada 9 September 2025, tidak ada keterlibatan tokoh maupun masyarakat Mapia.
Pertemuan tersebut dipimpin Ketua Pansus DPRPT, Yohanes Degei, dan menghasilkan kesepakatan yang selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk menemui Dirjen Otonomi Daerah (OTDA).
“Kami melihat semua yang masuk dalam Pansus hanya berasal dari lembaga tertentu. Seakan-akan DOB ini hendak dimekarkan hanya untuk wilayah Moanemani. Lucu sekali,” ujar Melianus kepada media ini.
Ia menambahkan, tidak adanya keterlibatan pemuda, tokoh agama, perempuan, maupun intelektual dari Mapia menimbulkan pertanyaan besar.
“Ada indikasi apa? Saya bingung. Karena itu, setelah Pansus pulang dari Jakarta, kami minta mereka memberikan penjelasan secara menyeluruh di lapangan Gelardus Tigi, Bomomani. Itu wajib,” tegasnya.