Jayapura, Deiyai Wiyai News – Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP), Menggelar Jumpa Pers. Alamat Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains dan Teknologi (USTJ), Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua. Rabu, (17/9) kemarin.
Jumpa pers dilaksanakan untuk menanggapi situasi yang sedang tidak kondusif, Karena ujaran rasisme di distrik elelim, kabupaten Yalimo, Papua Pengunungan.
Kamus Bayage, Salah satu anggota Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP) Mengucapkan kami melihat bahwa terjadinya ujaran rasisme yang kini tengah ricuh.
“Kami melihat bahwa kronologi dari pada terjadinya ujaran rasisme, Terhadap siswa orang asli papua (OAP) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan hal ini terjadi berulang-ulang kali seperti 2019 di Surabaya,” Pungkasnya saat diwawancarai hari Rabu (17/9).
Lebih lanjut, Bayage menyampaikan melihat dari sejarah rasisme yang panjang pasti keresahan atau emosional dari masyarakat itu ada.
“Melihat dari sejarah rasisme yang panjang pasti keresahan atau emosional dari masyarakat itu ada, Karena masyarakat melihat bahwa orang papua punya hak dan martabat sama seperti manusia yang lainnya,” – Tuturnya.
Bayage juga menegaskan kepada porles dan pemerintah bahkan semua elemen yang terlibat di yalimo.
“Hentikan pendoropan militer besar-besaran ke yalimo, Karena seketika pendoropan miter terjadi masyarakat akan menganggap bahwa ini salah satu perlawanan, dan kami juga tegaskan kepada Kapolres yalimo hentikan kriminalisasi terhadap masyarakat yang melakukan perlawanan itu adalah bentuk pembelahan diri,” – Tegasnya.
Bayage mengharapkan pengamanan itu lebih penting kami untuk bagaimana mengamankan situasi di yalimo.
“Sebenarnya masyarakat di yalimo tidak emosional terhadap masyarakat non oap namun ini terjadi karena ujaran rasisme dan kaporles, pemerintah, bahkan semua elemen, Agar segera rendahkan situasi dengan baik tanpa ada kekerasan militer dan kekerasan apapun,”(*)