Manado, DEIYAI WIYAI NEWS – Puluhan Mahasiswa dan Mahasiswi asal Kabupaten Paniai, Papua Tengah yang menempuh studi di Manado dan Tomohon, mengalami nasib tragis setelah diusir secara brutal dari kontrakan Paniai Tomohon pada selasa malam (26/08/2025).

Pengusiran dilakukan oleh pemilik kontrakan karena masa sewa tempat tinggal tersebut sudah lewat.

Sebelumnya, pemilik kontrakan sempat memberikan toleransi waktu beberapa minggu agar pengurus mahasiswa dapat melakukan koordinasi dengan pemerontah daerah (Pemda) Paniai. Namun, hingga batas waktu yang diberikan tidak ada tanggapan ataupun kepastian dari pemerintah daerah.

Akibatnya, mahasiswa Paniai harus mengangkut barang-barang mereka keluar ditengah malam, diterpa hujan, dingin dan angin. Mereka terpaksa berlindung seadanya dijalanan tanpa tempat tinggal yang layak.

“Kami menulis informasi ini dengan tangan gemetar, karena dingin dan hujan membasahi tubuh kami. Kami berharap pemerintah Kabupaten Paniai segera turun tangan dan memberikan perhatian kepada nasib mahasiswa yang sedang berjuang menuntut ilmu di tanah rantau,” ungkap perwakilan mahasiswa dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi.

Kejadian ini menjadi cerminan lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap mahasiswa di perantauan. Tanpa adanya solusi cepat, para mahasiswa dikhawatirkan akan menghadapi hambatan serius dalam melanjutkan studi, sementara kebutuhan dasar mereka untuk tinggal dengan aman dan layak justru terabaikan.