Post ADS 1

TPNPB Minta Australia dan Selandia Baru Tidak Campur Aduk Isu Senjata dengan Penyanderaan Pilot

Jayapura, DEIYAI WIYAI NEWS – Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meminta aparat kepolisian Australia dan Selandia Baru untuk tidak mengaitkan isu penyelundupan senjata dengan kasus penyanderaan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Marthens, di Nduga, Papua.

Dalam siaran pers resmi yang dirilis Minggu (14/9/2025), Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya dugaan penyelundupan senjata dari Australia. Menurutnya, dugaan itu tidak pernah dikoordinasikan dengan manajemen pusat TPNPB.

“Kami tidak mengetahui soal penyelundupan senjata dari Australia untuk TPNPB. Itu bukan bagian dari koordinasi resmi kami,” kata Sebby Sambom.

TPNPB juga menyampaikan apresiasi kepada jaringan pendukung perjuangan Papua di Australia, Selandia Baru, serta negara-negara Pasifik. Mereka berharap pemerintah di kawasan tersebut memberikan dukungan politik bagi Papua untuk menentukan nasib sendiri.

“Masalah Papua harus menjadi perhatian negara-negara Pasifik, sebagaimana saudara-saudara kami di PNG, Vanuatu, Fiji, dan lain-lain yang telah merdeka,” lanjut pernyataan tersebut.

Kasus penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthens oleh kelompok Egianus Kogeya di Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023, menurut TPNPB, terjadi karena situasi perang dan bukan agenda resmi Komando Nasional.

Selama 18 bulan berada dalam penguasaan TPNPB, pihak manajemen mengklaim telah menjaga keselamatan dan kebutuhan dasar pilot asal Selandia Baru tersebut, meski berada dalam situasi konflik bersenjata.

“Pilot tetap kami lindungi, meski operasi militer Indonesia menimbulkan serangan udara, darat, hingga pengungsian warga sipil,” kata Sebby.

Kapten Philips akhirnya dibebaskan pada September 2024, yang menurut TPNPB merupakan bentuk penghormatan terhadap kemanusiaan dan hukum humaniter internasional.

Manajemen TPNPB menegaskan, penyanderaan Philips bukanlah agenda nasional organisasi. “Agenda Komnas TPNPB adalah revolusi total untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua,” tegas pernyataan itu.

Siaran pers ditandatangani oleh pimpinan TPNPB-OPM, yakni Panglima Tinggi Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayjen Terianus Satto, serta Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *